Kamis, 28 November 2013

Foie Gras, Makanan Mewah Hasil Penyiksaan

 


Ketika mau nulis ini, sebelumnya gue agak mikir-mikir lagi untuk nulis artikel tentang makanan karena apa... karena bikin laper. Dan ini tanggal tua.


Kalo ngomongin tentang makanan ini mungkin beberapa dari kamu masih banyak yang belum tau foie gras itu makanan apa dan berasal dari mana, tapi yang jelas makanan ini makanan lezat, mewah, dan harga yang sangat mahal asal Prancis. Bisa kelihatan dari namanya aja.


 Ngiler ?



Tapi, gue bukan pengin menjelaskan tentang komposisi dan cara membuat makanan berbahan dasar hati angsa ini, melainkan pengin ngasih tau kalian fakta di balik makanan ini. Mungkin ini bikin kalian yang udah pernah makan foie gras berbesar hati untuk gak akan makan makanan ini lagi, dan yang belum pernah jadi nggak tega untuk makan. Karena eh karena, ternyata makanan ini adalah hasil dari penyiksaan. 






Kalo kamu liat foto di atas kamu akan terenyuh dengan keindahan angsa. Tapi lain lagi kalo soal proses pembuatan foie gras ini, kamu akan terenyuh iba karena angsa-angsa anggun seperti di atas ketika akan dijadikan foie gras itu dipaksa untuk makan atau biasa disebut force-feeding, yaitu diberi makan (biasanya jagung) secara berlebihan, hingga berat lemak hatinya mencapai 700 – 900 gram, padahal berat normalnya cuma 85-70 gram. Gila 10 kali lipat lebih.

Hasilnya, harga untuk berat satu kilogram hati mencapai 100-200 Euro, atau dalam rupiah sekitar Rp1 hingga 2 juta. Pantes aja mahal.

Cara pemberian makanannya pun berlangsung kejam, dengan cara memasukkan pipa logam ke tenggorokan mulut angsa supaya makanannya mengalir ke perut angsa. Proses ini dilakukan empat kali sehari selama empat atau lima bulan sebelum angsanya dipotong.

 Kejam

Udah gitu, angsa yang dipelihara untuk menghasilkan foie gras menghabiskan dua minggu terakhir sisa hidup mereka di kandang yang sempit. Kondisi itu memaksa angsa-angsa tersebut untuk terus berdiri di satu posisi supaya gak banyak bergerak dan mengeluarkan energi, dan makanan yang diberikan secara berlebihan cepat menjadi lemak.


 Kasihan




Alhasil, kaki angsa membengkak karena harus berdiri terus menerus, ditambah berat badannya yang melebihi normal. Banyaknya pihak yang mengecam hal tersebut membuat hidangan berbahan foie gras tidak bisa dinikmati di berbagai negara seperti Turki, Denmark, Israel dan lainnya.

Tapi, foie gras tetap diproduksi di beberapa negara secara besar-besaran. Para pihak yang pro sama kontroversi ini menganggap cara mendapatkan hati angsa dengan memaksa angsa makan berlebihan adalah salah satu seni kuliner. Seni gigi lu!

Di balik kemewahan foie gras, coba kamu-kamu pikir deh kasian banget kan nasib angsa-angsa itu, melihat pemandangan sungai dan berenang adalah suatu hal yang mewah untuk mereka. Dan, mereka tersiksa demi memanjakan lidah kita.

 Miris Liatnya

Satu fakta lagi, foie gras ini menurut PETA (Organisasi Perlindungan Hewan) adalah makanan yang gak sehat buat dikonsumsi karena kandungan lemak yang tinggi, tiap 60 gram foie gras mengandung 25 gram lemak dan 85 miligram kolesterol.

Jadi, buat kamu-kamu yang lagi diet atau gak pengin gemuk mungkin akan mikir ratusan kali buat nyicip makanan ini, selain sayang sama uangnya, sayang juga sama diameter perut dan nasib angsa-angsa tersebut.







Sumber | www.Nyunyu.com Yang Muda Yang Berjaya





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar